Senin, 14 September 2009

Menjadi yang pertama

Thomas Alfa Edison, pemegang 1.093 hak paten atas penemuannya, banyak menjual hak itu kepada Western Union dan perusahaan-perusahaan lain supaya bengkel kerjanya tetap dapat berjalan. Akibatnya, banyak orang berhasil mendapat keuntungan lebih banyak dari Edison si penemu. Tetapi hebatnya, Edison tidak pernah terusik dengan keadaan ini. Prinsipnya, "Saya tidak terlalu berpikir tentang bagaimana menjadi kaya, saya lebih peduli bagaimana menjadi yang terbaik." Keinginan terbesarnya adalah menjadi yang pertama dan yang terbaik dalam setiap bidangnya, mendahului orang lain dalam bidang penemuan. Itu sebabnya ia sangat giat bekerja dan bersukacita. Ia pun mendirikan Menlo Park, sebuah pabrik yang tidak memproduksi barang tetapi memproduksi penemuan! Ia berjanji akan membuat penemuan kecil tiap sepuluh hari dan penemuan besar setiap enam bulan! Bahkan suatu ketika ia pernah mengadakan percobaan atas 47 penemuan baru sekaligus. Banyak penemu lain mungkin lebih kaya dari Edison, tetapi tak seorang pun yang lebih antusias dan sukses seperti Edison.



Banyak orang mengukur keberhasilan dan kesuksesan dari berapa kekayaan yang bisa dihasilkan. Tetapi hanya sedikit orang yang mampu untuk terus menjadi yang pertama, menciptakan inovasi-inovasi baru, dan terus berkreativitas agar hasil karyanya dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. Jika saja setiap orang memiliki semangat tinggi dan antusias dalam bekerja tentu akan lebih banyak ditemukan orang-orang yang punya kreatifitas tinggi.

Persoalannya adalah begitu banyak orang lebih suka berpuas diri dengan pekerjaan sekarang atau beberapa orang lebih suka masuk dalam lingkaran kemalasan. Julukan pengangguran sebenarnya tidak saja ditujukan pada orang yang tidak punya pekerjaan, tetapi juga untuk orang yang tidak suka dengan pekerjaanya. Jika Anda cinta pekerjaan Anda, tentu Anda adalah seorang yang antusias. Anda akan terus berpikir hal-hal apa yang bisa diberikan agar bermanfaat bagi orang lain, dsb. Jika kita terus melakukannya, otomatis berkat-berkat pun menyertai kita. Bekerjalah seakan-akan kamu hidup selama-lamanya! dan Beribadahlah seakan-akan kamu akan mati esok hari!

Bagaimana Menurut Anda?

Tetap Semangat dan Terus Bermanfaat!


Febri A Nazuka
Nazukka Design Center | We Design it For You |

Sumber: Spirit Motivasi

Baca Selengkapnya...

Sabtu, 12 September 2009

10 Langkah Bisnis Anti Gagal!

Selamat Pagi!

Alhamdullillah di pagi yang cerah ini baru saja saya mendapatkan sebuah ilmu yang berharga! saking berharganya maka saya langsung menuliskannya disini. Baiklah dari pada panjang lebar disini, marilah kita simak ulasan berikut. Tetap semangat dan terus bermanfaat!

Setiap orang memiliki resep bisnis yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan karakter orang tersebut. Namun disini saya mencoba menuliskan apa yang baru saja saya dapatkan pagi ini.


1. Niat
Ini adalah awal yang terpenting dalam memulai sesuatu dalam hidup kita. Apapun yang kita lakukan haruslah diawali dengan niat dan niat itu adalah niat yang baik. Kalau kita ingin terjun dalam dunia bisnis, berarti kita harus memantapkan niat kita untuk terjun sepenuhnya kedalam dunia bisnis. Apapun yang terjadi nantinya akan dirasakan dan dinikmati sebagai konsekuensi niat kita.

2. Percaya
Percaya bahwa bisnis adalah pilihan kita. Percaya bahwa melalui bisnis kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Dengan kata lain percaya adalah visi dan goal setting kita untuk mencapai tujuan kita dan sekali lagi kita percaya akan mencapai bisnis kita.

3. Tekun atau istiqomah
Setelah kita berniat dan memiliki visi yang jelas, langkah berikutnya adalah TAKE ACTION atau melakukan tindakan. Dan segala tindakan yang kita lakukan harus berkesinambungan. Sebuah Bisnis tidak akan sukses dalam waktu satu atau dua hari saja, melainkan butuh waktu dan komitmen kita untuk membangunnya.

4. Belajar Benar
Ada sebagian orang mengatakan bahwa dalam bisnis tidak ada kata benar atau salah, yang ada adalah untung dan rugi, namun kerugian itu akan berbalik menjadi sebuah keuntungan yang besar jika kita belajar untuk memperbaiki kesalahan yang kita lakukan. Terus belajar dengan benar, mempelajari yang benar, belajarlah pada yang benar-benar bisa, manfaatkan waktu dengan benar dan ciptakanlah sistem yang benar maka hal ini akan mempermudah kita melakukan bisnis kita dan mengembangkannya menjadi sebuah bisnis yang besar yang niscaya akan memberikan rejeki pada diri kita serta saluran rejeki bagi banyak orang.

5. Fokus, Fokus dan Fokus
Fokuslah pada niat, visi, apa yang telah kita lakukan dari awal dan apa yang telah kita pelajari sebelumnya. Fokus adalah salah satu leverage atau pengungkit paling hebat. Dengan fokus kita bisa mengembangkan, memunculkan, bahakan menemukan sesuatu yang belum pernah ada dan tidak pernah kita sangka.

6. Sabar
Setelah kita menjalani lima langkah sebelumnya apakah ada jaminan sukses? jawabannya adalah belum tentu! Manusia hanya dianjurkan untuk berusaha dengan sungguh sungguh artinya kita berniat untuk berbisnis, memiliki visi atas bisnis kita, tekun menjalaninya, terus belajar yang benar dan fokus. Meskipun kita telah melakukannya dengan baik semuanya terkadang masih saja ada kegagalan. Ketika kita menghadapi kegagalan kita harus bersabar. Apakah sabar bebarti harus menerima apa yang terjadi? jawabannya adalah YA!, kita menerima apa yang terjadi dengan terus memperbaiki diri mengapa kegagalan tersebut bisa terjadi. Berpasrah kepada sang Pencipta akan meringankan beban kita ketika mengalami kegagalan atau masalah-masalah yang pelik. Ingat! Kegagalan dan keberhasilan ibarat dua sisi yang berbeda dalam sebuah mata uang. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Semakin kita menjauhi kegagalan berarti kita menjauhi kesuksesan. Rumusnya (X+1y) = sukses.
*) X adalah kegagalan , 1y adalah melakukannya lagi dengan memperbaiki kesalahan sebelumnya.

7. Berkuasa
Jika enam langkah tersebut dilewati maka niscaya kita akan sukses dan memiliki kekuasaan setidaknya kekuasaan untuk mengatur diri kita, mengatur ekonomi kita bahkan ekonomi orang lain. Maka sebaik-baiknya orang yang memiliki kuasa adalah orang kuasa yang adil. Jadilah penguasa yang adil! Adil bagi diri kita, adil bagi keluarga kita, adil bagi orang disekitar kita, adil bagi lingkungan dan adil bagi Sang Pencipta.

8. Berbagi
Apa yang telah kita hasilkan dari bisnis haruslah kita bagi dengan adil. Manakah haknya orang miskin, mana haknya anak yatim dan manakah yang menjadi hasil jerih payah kita. Semakin banyak berbagi maka semakin banyak pula kita mendapatkan.

9. Kehormatan
Langkah ke sembilan adalah langkah dimana kita mencapai semua yang kita inginkan, kesuksesan yang kita dapatkan akan mendatangkan reputasi dan penghormatan dari banyak orang. Oleh karenanya jagalah kehormatan diri Anda. Jagalah kehormatan usaha Anda. Hidup itu bukan untuk berbuat benar atau salah, bukan pula berbuat untuk surga atau neraka, tapi hidup itu berbuat demi kehormatan kita!

10. Selalu Ingat
Selalu ingat diwaktu kita susah. Selalu ingat diwaktu kita bekerja keras, selalu ingat kepada visi kita untuk mengembangkan usaha, dan yang terpenting adalah selalu ingat kepada Sang Pencipta. javascript:void(0)

Demikianlah 10 Langkah Bisnis Anti Gagal menurut saya, bagaimana menurut Anda?

Tetap Semangat dan terus bermanfaat!
Febri A Nazuka
Nazuka Design Center | We Design it For You |

Baca Selengkapnya...

Miliader Telur

Hari ini saya bertemu dengan orang yang luar biasa. Sebut saja namanya adalah mas Prapto, beliau adalah seorang pemuda desa dengan penampilan sederhana. Akan tetapi dibalik kesederhanaannya tersebut beliau adalah seorang miliarder! Ya seorang miliader muda yang berasal dari desa yang tidak seberapa subur karena letaknya di lereng perbukitan kapur.

Cerita ini berawal ketika tadi pagi, saya diajak ayah untuk pergi melihat sebuah peternakan sapi yang konon katanya modal sapi-sapinya berasal dari pemerintah. Dan kredit tersebut tidak tanggung-tanggung, yaitu 363 juta kredit berupa sapi bakalan (sapi yang untuk digemukan) dan sapi indukan (sapi penghasil bakalan). Dengan berbekal rasa ingin tahu, akhirnya saya pun mengiyakan ajakan ayah.

Berangkatlah saya ke kandang sapi. Sekitar 10 menit dari rumah orang tua saya. Tapi Untuk kesan diperlukan sedikit perjuangan karena jalan yang tidak rata (hal ini terjadi karena kondisi tanah daerah Lamongan yang tidak stabil), ditambah rem depan motor saya lagi blong, wah jadi harus ekstra hati-hati, kalo tidak bisa-bisa saya masuk ke sawah yang udah nggak ada airnya...


Sesampai di tempat tujuan saya melihat sebuah kandang dan dua pekerja yang sedang sibuk memilah jerami dari potongan tali plastik dan dua lagi sedang sibuk memandikan sapi. Dilihat dari tata letaknya kandang ini memang cukup sederhana, tapi meskipun kecil ternyata dalam kandang tersebut ada sapi-sapi yang sudah besar dengan beraneka warna (sapi khusus pedaging) dan jumlahnya pun sekitar 24 buah sapi, disisi kandang yang lain ada koloni sapi-sapi induk dari Australia yang nantinya akan dijadikan bibit bakalan.

Setelah mencari dan bertanya kepada para pekerja, ternyata orang yang kami cari tidak ada. "Orangnya sedang di toko pak" kata pekerja tersebut kepada Ayah saya. Dengan sedikit wajah kecewa akhirnya kami pun pergi ke toko sang pemilik kandang tersebut. Tapi sebelum itu kami sempatkan untuk mengamati proses kerja, alat-alat, yang diperlukan dan suasana kandang tersebut.

Kata ayah "yang punya ini masih muda lho". Tentu saja hal ini membuat saya semakin penasaran. Segera saja saya dan ayah meluncur ke toko milik mas Prapto, tapi sebelum itu sarapan dulu, dengan menyantap satu ekor rajungan di restoran langganan orang tua (em... Yummy..)

Setelah kenyang, perjalanan dilanjutkan ke toko Mas Prapto. Waduh mana ya tokonya kok agak susah nyarinya. Eh ternyata tokonya kecil tidak terlihat karena terhalang sebuah mobil box yang sedang menurunkan barang.

Berkenalanlah saya dengan mas Prapto, ternyata memang masih muda, ya mungkin 3-5 tahunan di atas saya. Orangnya ramah, kalem, dan mau berbagi. Setidaknya disela-sela beliau melayani konsumen, masih sempat menjawab beberpa pertanyaan yang kami lontarkan.

Beliau kemudian bercerita bagaimana awalnya dia memulia bisnis. Oh, ya Mas Prapto ini adalah dokter hewan, sarjana muda yang kembali ke desa dan memang bertekat untuk membangun desanya.semasa kuliah sebenarnya beliau sudah menggeluti bisnis telur, beliau melihat peluang dengan selisih perbedaan harga yang lumayan beliau mendatangkan telur-telur dari daerah penghasil telur ke daerah yang minim suplainya, sekarang ini beliau sudah memiliki 10.000 ayam dan terus bertambah, toko poultry shop, peternakan sapi, kelompok tani binaan (yang mencapai 24 kelompok). Jika ditotal asetnya hingga saat ini mencapai 1,8 Milliar dengan penghasilan hampir 100 juta per bulan.

WOW, masih muda, kaya raya... Tapi yang dilihat jangan kayanya tapi bagaimana perjuangannya.

Selepas kuliah Mas Prapto, menyempatkan bekerja di salah satu perusahaan Thailand yang memproduksi pakan ternak. Namun tujuan masuk ke perusahaan bukanlah untuk menjadi pegawai melainkan untuk mencari tahu bagaimana sistem yang ada di dalamnya.

Berbekal dengan ilmunya, beliau kembali ke desa dan mulai berternak ayam petelur. Saat itu semua orang di desanya, menertawakannya. "Buat apa, sekolah tinggi-tinggi kalo hanya untuk ternak ayam" itulah cemoohan yang dikatakan oleh orang-orang desanya. Tapi berbekal dengan tekat semangat dan ilmu yang dimilikinya, dalam beberapa tahun kemudian ia berhasil membungkam seluruh penduduk desa yang mengejeknya. Dan bahkan sekarang mereka malah ikut-ikutan bertenak ayam petelur dan menjadi salah satu kelompok binaan mas Prapto.

Beliau juga sempat bercerita tentang kegagalan lainnya, dimana pada tahun 2003, mas prapto mengalami kerugian yang cukup besar, dari modal 230 juta, hanya balik modal 30 juta akibat flu burung... Wow sebuah tekanan yang dahysat! Namun beliau sudah cinta dengan bisnis ini. Apapun yang terjadi akan digeluti, entah dihina, entah mau rugi, inilah yang namanya cinta, kalau sudah terlanjur cinta seberat apapun perjuangannya harus ditempuh. Hasilnya setelah lima tahun beliau bisa mengumpulkan aset hingga 1,5 M dan terus bertambah. Beliau juga mendapatkan penghargaan dari Dirjen Pertanian Jatim dan menteri.

Kembali ke toko yang kecil tadi, tampaknya pelanggan semakin banyak. Para pelanggan berlomba-lomba untuk mendapatkan stok bahan pakan ternak mereka. Banyak diantara mereka yang sudah kasih uang muka agar mendapatkan makanan ternak. Meski tokonya kecil setidaknya dalam kurun 1 jam saja, saya sudah melihat transaksi sebesar 10 juta-an. WOW...

Memang ini lagi musim orang berternak ayam broiler dengan harapan bisa dipanen sebelum puasa, jadi para peternak berlomba-lomba untuk mendapatkan pakan ternak dalam jumlah besar.

Mas Prapto benar-benar bekerja dengan hati, dia sangat mencintai pekerjaanya. Dia juga sangat senang berbagi, ketika ada pelanggan yang bertanya mengenai masalah kesehatan ternaknya, dengan senang hati beliau menjelaskan dan memberikan tips. Dan itulah yang menjadi nilai jual mas Prapto. Banyak pelanggan puas membeli bahan ternak di toko ini, karena bisa mendapatkan konsultasi gratis, rekomendasi yang terbaik.

Kebanggan Mas Prapto adalah ketika orang disekitarnya sukses. itula yang dikatakan kepada kami "Saya sangat bahagia jika bisa melihat mereka (kelompok binaan dan pelanggannya) berhasil".

Sebelum saya pulang saya menanyakan mengenai bagaimana tata cara mendapatkan kredit sapi dari pemerintah tersebut (karena itu tujuan utama kami). Beliau dengan gamblang menjawab, awalnya dulu dia iseng mengajukan proposal ke dinas yang informasinya di dapat melalui internet, eh ternyata proposalnya diterima, setelah itu ikut ujian di Universitas Brawijaya, di cek ke lapangan, lolos, lalu diberikan bantuan kredit sapi senilai 363 juta. Tapi, Mas Prapto dan kelompok taninya harus mempersiapkan kandang dan pakan. Sebelum mengajukan proposal, mas Prapto tidak tahu kalo bantuna yang diberikan berupa sapi, tapi karena sudah ikut ujian ya dijalani aja, toh dapat modal gratis, tanpa bunga lagi. Meski keuntungannya tipis, ini adalah sebuah prestasi tersendiri bagi seorang sarjana muda yang berhasil membangun desanya...

Pasti Bermanfaat dan Terus Semangat!
Febri A Nazuka

PS:
Passion : Kecintaan kita terhadap apa yang kita geluti akan mengantarkan kita pada titik kesuksesan yang tidak pernah kita duga. Cintailah apa yang kita lakukan, jadikan cinta menjadi kekuatan yang luar bisa untuk mencapai apa yang kita inginkan. Saya percaya itu...

Baca Selengkapnya...

Selasa, 18 November 2008

Bersama Hermawan Kartajaya di Kampung Ilmu Surabaya

Siapa yang tidak kenal tokoh yang satu ini. Hermawan Kartajaya adalah sosok anak negeri ini yang mampu mengangkat derajat bangsa ini di mata dunia melalui marketing. Pada 18 November 20008 Pak Hermawan tepat berulang tahun ke 61 tahun. Yang spesial adalah beliau merayakannya di Kampung Ilmu, jalan Semarang 55. Tujuannya adalah sangat sederhana namun berhati mulia, yaitu menginspirasi orang agar peduli dengan ilmu termasuk di dalamnya buku dan kota Surabaya.Kampung ilmu adalah pusat buku bekas, yang dikelola oleh Pemkot Surabaya di kawasan jalan Semarang, yang memang sejak dulu dikenal sebagai pusat buku bekas. Namun meski sudah dipindahkan ke dalam areal bekas milik PU, masih belum banyak orang yang mau meliriknya. Di Kampung Ilmu sendiri terdapat 84 PKL, yang menjual beraneka ragam buku dengan harga yang sangat terjangkau. selain itu beberapa buku yang sudah langka juga bisa ditemui disini lho, salah satunya adalah majalah Playboy.



Dalam seminarnya, beliau bercerita panjang lebar. Beliau mulai menceritakan kehebatan film Laskar Pelangi, yang mampu menunjukkan persatuan dan semangat orang Indonesia, yang seharusnya lebih banyak orang terinspirasi dan terbakar semangatnya, seperti anak-anak yang sekloah di SD Muhammadiyah pertama di pulau Belitung itu. Melihat cerita Laskar Pelangi Pak Hermawan juga kembali mengingat masa lalunya yang dilaluinya dengan cara yang tidaklah mudah. Beliau ingat ketika harus berpatungan membayar ongkos becak untuk sekadar bisa pergi bersekolah.

Selanjutnya Heramawan bercerita tentang kehebatan pak Dahlan Iskan , CEO Jawa Pos Group. Beliau menceritakan bahwa pak Dahlan Iskan adalah sosok marketer yang visioner. Bagaimana tidak jauh sebelum buku Blue Ocean Strategy ditulis, pak Dahlan Iskhan sudah menjalankannya melalui Harian Pagi Jawa Pos, karena merasa tidak mampu menghadapi persaingan dengan media rakasasa suarabaya saat itu, Surabaya Post, yang terbit sore hari. Namun dengan kegigihan dan kreatifitas yang luar biasa, Harian Pagi Jawa Pos, kemudian mulai diterima oleh orang Surabaya, Jawa Timur dan bahkan sekarang Nasional. Untuk bersaing diskala nasional Jawa Pos mungkin bukanlah Koran terbaik, akan tetapi Jawa Pos memberikan diferensiasi (perbedaan) sehingga membuatnya berbeda, dan berbeda itu menjadi sbuah alat marketing yang sangat efektif. Tidak perlu menjadi yang terbaik, tapi jadilah yang berbeda.

Perbedaan inilah yang akhirnya juga mengantarkan Hermawan Kartajaya menjadi salah satu dari 50 guru besar dunia. Mungkin beliau tidak memiliki gelar yang mentereng, bahasa inggris yang bagus, tapi pemikiran beliau yang mampu menyederhanakan yang rumit menjadikan banyak orang mampu menangkap tentang cara marketing baru seperti yang beliau usung akhir-akhir ini yaitu New Wave Marketing.

Apa itu New Wave Marketing? New Wave Marketing adalah marketing era baru, dimana dunia sudah menjadi datar dan marketing harus dilakukan secara mendatar atau horizontal dan bersifat many to many. Jika sebelum 2008 kita mengenal Legacy Marketing yang merupakan cara marketing secara vertical, dimana para kapitalis dengan mudah menembak customer dari atas melalui cara-cara seperti iklan televise, memberikan komisi yang tinggi kepada salesman., sehinggga tidak sedikit customer yang merasa terbujuk atau tertipu. Tentu hal ini akan sangat menyakitkan customer.

Lebih jelasnya, kita bias melihat pertarungan antara Obama dan Mc Cain. Yang mana Mc Cain mewakili legacy marketing, yang menggunakan propaganda dan iklan yang mengkritik kemampuan Obama , termasuk masa lalunya yang pernah tinggal di Indonesia. Untuk mendapatkan modal kampanya, Mc Cain juga menggunakan cara yang sama, dia meminta kepada orang-orang kaya untuk mendanai kampanyenya. Hal ini berbeda jauh dengan cara Obama. Obama menggunakan internet, sms, turun ke komunitas-komunitas. Begitu juga caranya mendapatkan dana kampanye, Obama menerima berapapun sumbangan yang diberikan oleh setiap orang, yang hasilnya bisa mengalahkan dana kampanye yang dikumpulkan oleh Mc Cain.

Di era legacy marketing banyak orang kecil yang terus meminta pada penguasa, pada orang kaya, selalu mengeluh, selalu iri dan selalu menyalahkan orang yang telah sukses. Tapi di era New Wave seperti ini, orang kecil harus bekerja keras lebih keras 5 kali, harus kreatif 7 kali, harus semangat 9 kali dan jangan pernah menyerah, Jika ingin sukses kita yang tidak punya apa-apa bersyukurlah, karena dengan kerja keras kita bisa berpeluang untuk menjadi orang yang kaya. Jika kita tidak mampu melakukannya seorang diri, maka kita bisa melakukannya dengan kelompok (kelompok yang ingin maju juga tentunya, jangan kelompok yang negative thinking!), dengan berkelompok memudahkan kita sharing berbagai macam pengetahuan, mudah memecahkan berbagai masalah dan akhirnya maju secara bersama-sama.

Terus bekerja keras, berkarya dan berbagi! Niscaya kita akan menjadi lebih baik dan membawa berkah bagi semesta alam.

Semoga bermanfaat!

Febri A Nazuka



Baca Selengkapnya...
 
© design by nazuka